Akhirnya,

Bertemu lagi dengan tirai putih itu.
Tertidur lagi diatas bantal putih itu.
Aku kadang lelah
Padahal aku tidak melakukan sesuatu yang cukup rumit.
Hariku biasa-biasa saja sebelum nya.
Sebelum -waktu itu.
Rabu lalu, aku rasa itu puncak dimana aku benar-benar lelah.
Benar-benar tidak kuat lagi.
Bagaimana tidak, seluruh tenaga ku hilang.
Sekedar bernafas sedikit saja sulit,
Bagai paru-paruku sedang diikat
Mau mengerjakan soal pun yang kulakukan hanya tertidur dikelas.
Bukan, bukan tertidur.
Aku rasa, aku pingsan. Pingsan sepersekian menit, mungkin?
Habisnya, aku benar-benar tidak kuat.
Sampai rumah, aku langsung mencari mama
Memeluk mama sama seperti 10 tahun lalu ketika aku jatuh sakit
Mungkin iya, aku menangis, tapi sedikit.
Habis mau bagaimana, hanya di bahu beliau setidaknya aku bisa merasa sedikit tenang dan tidak begitu takut dengan kondisi ku saat itu.
Jelas, aku takut.
Kalian tidak tahu dengan apa aku selama ini telah berjuang.
Mama hanya memeluk aku, dan berkata bahwa
"Semuanya baik-baik aja kak, kakak sabar ya"
Hanya kata itu.
Aku tidak butuh kata-kata lain.
Tapi mau begitupun kondisiku, aku tidak bisa memaksa papa untuk pulang dari kantor.
Tapi itu hanya awal dari cerita rabu lalu.
Sekarang,
Ah sulit diperjelas.
Atau jelasnya, aku tidak ingin semua ini jelas dimata kalian.
Karena 'jelas' kalian tidak akan mengerti.
Atau,
Tidak akan, perduli.
Sudahlah,
Memang ini masa nya lagi aku harus memandangi terus cipratan sinar matahari dibalik tirai putih itu,
Disini,
Diruang ini,
Yang tidak akan pernah ada orang lain yang akan tahu.4 november 2016
Komentar
Posting Komentar