Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2018

mengapa semesta?

Jadi, mengapa semesta? "Kau selalu saja hanyut akan kata bahkan rupa 'semesta'. mengapa?" tak ada alasan khusus. Bagiku, semesta adalah satu-satunya ciptaan Tuhan yang memiliki pesona dan keindahan yang tak bisa diukur skala nya. entah sejak kapan aku menaruh damba pada semesta, aku rasa sejak aku sadar bahwa ketakutan terbesarku adalah ruang yang tak terbatas. laut, langit, semesta, hati. ketakutanku sebenarnya bertumpu pada kemungkinan-kemungkinan yang hampir tidak mungkin, seperti :  tenggelam didalamnya, mati didalamnya, menghilang didalamnya, atau sekedar larut didalamnya. jika kebanyakan manusia cemas berada didalam suatu ruangan sempit, yang menyesakan. mungkin gelap, sepi, dan sunyi.. aku? aku jauh lebih takut berada di tempat yang luas yang mampu menyimpan beribu bahkan berjuta manusia didalamnya, namun aku sendiri. menyedihkan bukan? berada disuatu tempat yang luas nya tak sanggup dihitung mata namun kita tetap sendiri? itu alasannya. ...

Semesta

Semesta Mentari pagi yang menyinari cakrawala dunia, Tak pernah sehangat senyummu yang kembalikan sukma. Luruh hatiku pada indahmu, Kau redakan, seluruh rindu. Nurani dan rasa yang tumbuh jauh mengangkasa, Kala dua bola matamu yang melukiskan samudera. Jatuh hatiku, pada hatimu. Hari tak bermakna kini hilang. Semesta tersipu malu, Kala tuturmu beralih berganti rayu. Menit detikku terhenti, Kala kau sematkan hati, dan berjanji Sampai nanti.