Jadi, mengapa semesta?"Kau selalu saja hanyut akan kata bahkan rupa 'semesta'. mengapa?"
tak ada alasan khusus. Bagiku, semesta adalah satu-satunya ciptaan Tuhan yang memiliki pesona dan keindahan yang tak bisa diukur skala nya.
entah sejak kapan aku menaruh damba pada semesta, aku rasa sejak aku sadar bahwa ketakutan terbesarku adalah ruang yang tak terbatas.
laut, langit, semesta, hati.
ketakutanku sebenarnya bertumpu pada kemungkinan-kemungkinan yang hampir tidak mungkin, seperti :
tenggelam didalamnya,
mati didalamnya,
menghilang didalamnya,
atau sekedar larut didalamnya.
jika kebanyakan manusia cemas berada didalam suatu ruangan sempit, yang menyesakan. mungkin gelap, sepi, dan sunyi..
aku? aku jauh lebih takut berada di tempat yang luas yang mampu menyimpan beribu bahkan berjuta manusia didalamnya, namun aku sendiri.
menyedihkan bukan? berada disuatu tempat yang luas nya tak sanggup dihitung mata namun kita tetap sendiri?
itu alasannya.
Namun, mengapa selalu semesta?
mengapa sampai aku menulis sebuah lagu tentangnya?
pertama, karena aku ingin mengapresiasi seseorang yang indah, dan mengibaratkannya dengan sesuatu yang juga indah.
sebenarnya, inspirasiku adalah semesta, galaksi, langit, tempat-tempat tak terbatas.
menjadi seorang desainer sepertiku membutuhkan ide dan inspirasi yang jauh tak terbatas. aku mencoba menjadikan semesta sebagai nafas utama dari alasan ku menghargai waktu dan imajinasiku untuk menemukan inspirasi baru.
bagaimana cara memanfaatkan kemungkinan yang ada, waktu yang ada, dan ide yang ada untuk menjadikannya sebuah kepastian yang akan aku ciptakan.
Dan aku rasa, mengapa semesta? sebab manusia membutuhkannya. kita membutuhkan semesta untuk bernaung. kita, membutuhkan semesta untuk terus ingat untuk bersyukur kepada Tuhan atas kehidupan yang begitu indah. kita, membutuhkan semesta sebagai alasan untuk mencari inspirasi, sebagai alasan untuk tetap hidup, sebagai alasan untuk ingat bahwa diatas langit masih ada langit.
jadi sebenarnya, mengapa semesta? karena akan sangat angkuh apabila bagiku semesta bukan alasannya.
Komentar
Posting Komentar