
Ternyata sangat sulit menjadi seseorang yang terlalu emosional.
Segala hal jadi berkali lipat lebih menekan dan membebankan.
Karena mau di tahan sekuat apapun pertahanan diri saya,
Menangis tetap menjadi satu-satunya cara untuk menguatkan diri dan membuat saya tahu bahwa setelahnya saya harus kembali bertahan.
Air mata itu tidak pernah mengeluh, ia mendengarkan semua rasa sedih dan amarah yang berkecamuk di dalam diri.
Ia tak pernah meminta saya untuk bermusuhan dengan rasa sedih.
Ia selalu membantu saya menerima kesedihan itu sebagai satu proses pendewasaan.
Karena pada akhirnya,
saya tetap hanya seorang manusia.
Dan kesedihan adalah teman baik yang tidak pernah kita duga.
Komentar
Posting Komentar